Mengatasi Kemarahan Orang Tua Dengan Mengenali Innerchild

Innerchild yang terluka: Emosi yang
berlebihan khususnya kemarahan
Marah adalah salah satu bentuk emosi manusia. Marah adalah sikap terhadap
sesuatu yang tidak disetujui atau disukai. Pada titik yang bermasalah, kemarahan
yang tidak dikelola dengan baik menjadikan seseorang mengekspresikan emosinya secara
kuat, kasar dan agresif. Rasa marah yang berlebihan biasanya disebabkan oleh rasa
frustasi, kekecewaan, dan kesal terhadap sesuatu hal. Kemarahan yang berlebihan
merupakan pelampiasan emosi yang terpendam. Kemarahan-kemarahan yang beruntun
akan mengakibatkan hal yang buruk bagi diri sendiri. Rasa marah yang berlebihan
merupakan hal yang tidak wajar. Mengatasi kemarahan pada
orang tua menjadi catatan penting dalam pola pengasuhan.
Beberapa kemarahan terkait pola asuh pada masa kecil sangat berdampak
pada pola perilaku emosional pada masa remaja. Jika rasa marah orangtua dilampiaskan
kepada anaknya secara tidak sehat maka akan menimbulkan pola perilaku yang
agresif, suka menyerang dan tidak mampu menghadapi konflik.
Emosi yang tidak stabil dan kemudian memicu kemarahan bisa disebabkan oleh
banyak hal. Innerchild yang bermasalah akan membuat diri mudah mendapatkan
trigger kemarahan pada hal-hal kecil yang seharusnya dapat dihindari. Selama ini
stress dan kelelahan dianggap sebagai faktor
utama yang menyebabkan emosi tidak stabil. Sadari bahwa emosi yang berlebih
dapat terpicu karena pola hidup yang perlu dibenahi. Pola hidup itu adalah
1. Kurang tidur
Ketika Anda
kurang tidur, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol. Hormon ini mampu
meningkatkan tekanan darah dan gula darah serta menyebabkan stres. Apalagi
kondisi tubuh yang lelah akan lebih mudah tersulut emosi.
2. Kondisi medis/sakit yang menyiksa
Kondisi medis
tertentu yang membuat badan menjadi kurang fit menyebabkan rasa tidak nyaman.
Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab emosi mudah tersulut.
3. Gen dalam tubuh
Kemarahan yang
sulit dikontrol ternyata bisa disebabkan oleh campur tangan gen dalam tubuh. Menurut
hasil penelitian, gen DARPP-32 dipercaya membuat seseorang mudah terprovokasi sehingga
menjadi marah
4. Masalah emosional
Beberapa
masalah emosional memang bisa memicu kemarahan yang berlebihan. Salah satunya
adalah adanya innerchild negatif yang tersimpan. Namun, dengan berlatih mengontrol
emosi, meditasi, atau mengatasi pemicunya melalui kelas online ruangpulih.com, bisa
meredam kemarahan yang timbul.
Marah memang salah satu jenis emosi alamiah yang dimiliki manusia.
Memiliki kemarahan akibat sesuatu hal yang tidak menyenangkan juga merupakan sesuatu
hal yang wajar. Beberapa orang dengan innerchild yang terkendali dan penuh
limpahan kasih sayang memiliki pengelolaan emosi yang baik, sehingga ia bisa
mengendalikan kemarahannya sendiri. Namun, beberapa orang tidak memiliki
kemampuan tersebut dan cenderung mudah sekali marah bahkan untuk penyebab yang
irasional.
Rasa marah yang berlebihan bisa mengganggu hubungan sosial dengan orang
lain terutama keluarga. Orangtua yang memiliki kontrol buruk pada emosinya akan
cenderung mudah melampiaskan amarahnya kepada anak-anaknya. Memang anak-anak
selalu menjadi tempat orangtua melampiaskan kemarahan karena mereka dianggap
lebih lemah dibandingkan orangtuanya. Padahal orangtua yang sering marah bisa
menimbulkan luka batin pada anak-anaknya kelak. Kita perlu belajar mengatasi
kemarahan orang tua
Apabila Anda sering sekali marah kepada anak bahkan untuk alasan yang
sangat sepele, Anda harus mewaspadai ada gangguan emosi atau mungkin innerchild
negatif yang butuh penanganan khusus. Sebenarnya apakah innerchild itu? Bagaimana
innerchild bisa mempengaruhi kondisi emosi seseorang yang telah dewasa.
Inner child merupakan pengalaman masa lalu yang belum mendapatkan penyelesaian
dengan baik. Pengalaman positif maupun negatif bisa membentuk inner child dalam
diri seseorang. Pengalaman yang sifatnya negatif, ketika dewasa bisa membentuk
inner child yang tidak stabil yang akan muncul sebagai sebuah perilaku yang
tidak disadari.
Manifestasi yang diperlihatkan bisa berupa rasa ketergantungan kepada
orang lain (dependency), impulsif, hingga kepribadian yang dimiliki merupakan
hasil bentukan dari inner child. Namun, tak semua manifestasi inner child
selalu negatif. Ada beberapa sifat positif seperti mandiri, hubungan sosial
yang baik merupakan dampak inner child yang positif.
Inner child yang belum mendapatkan penyelesaian dengan baik akan mempengaruhi
kehidupan ketika dewasa. Seperti misalnya kebiasaan memarahi anak. Ada kemungkinan
di masa kecil pernah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orangtua, maka
ketika dewasa melakukan hal yang sama kepada anaknya. Hal ini karena memori
yang tersimpan bersama dengan emosi melekat hingga di alam bawah sadar sehingga
secara tak sadar akan melakukan hal yang sama kepada orang lain.
Bagaimanapun innerchild harus diselesaikan supaya tidak mengganggu kehidupan dan hubungan dengan orang lain serta mengatasi kemarahan pada orang tua. Berdamai dan mengasuh inner child yang muncul merupakan cara terbaik untuk memperbaiki keadaan. Sebaiknya tidak menekan atau menolak inner child tersebut. Yuk konsultasikan innerchildmu pada tim ruangpulih.com!
Ratna Pillar

