Obsessive Compulsive Disorder (OCD)



Pengertian Obsesive Complusive Disorder atau biasa di kenal dengan sebutan OCD adalah :

Gangguan mental atau psikologis yang menyebabkan seseorang (penderita OCD) selalu melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang, OCD mempengaruhi pikiran manusia menjadi OBSESIF, dan mempengaruhi perilaku manusia untuk bertindak KOMPLUSIF.


Pikiran penderita OCD sering terganggu dengan selalu merasakan kecemasan yang berlebihan, gelisah, overthinking, takut jika tidak melakukan kegiatan yang sama sesuai perintah di dalam pikiran dan kebiasaannya berulang kali. Sampai pada penderita OCD "sudah melakukan" kegiatan yang mereka cemaskan, mereka akan mendapatkan kepuasan kemudian menghentikan (stop) melakukan mengulang-ngulang tindakannya. Tanpa di sadari penderita OCD akan melakukan tindakan berulang-ulang secara terus menerus.



Penyebab OCD belum diketahui secara pasti, namun terdapat sejumlah faktor (terdiri dari beberapa faktor holistik) yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami OCD, yaitu:

- Menderita stres berat
- Diduga karena ada masalah pengiriman informasi pada bagian otak antara satu dengan yang lainnya
- Perubahan pada senyawa kimia otak
- Menderita gangguan mental, seperti gangguan kecemasan (anxiety), gangguan bipolar, depresi berat
- Memiliki anggota keluarga (Orang Tua dan Saudara/i Kandung) yang menderita OCD
- Diduga terkait faktor genetik dan lingkungan
- Pernah mengalami kecelakaan psikologis atau peristiwa yang tidak menyenangkan yang menyebabkan trauma, seperti kekerasan fisik, kekerasan verbal dan emosional, kekerasan dan pelecehan seksual, serta bullying.
- Memiliki kepribadian yang sangat disiplin, terlalu teliti, serta ingin semua hal terlihat rapi
- Pada anak-anak, infeksi Bakteri Streptococcus dapat membuat gejala OCD timbul secara mendadak atau memburuk tiba-tiba



Gejala OCD adalah gangguan pikiran yang menimbulkan rasa cemas, gelisah, atau takut terus menerus, dan perilaku yang dilakukan berulang-ulang kali untuk menghilangkan kecemasannya. Gejala OCD meliputi pikiran yang mengganggu dan pikiran tersebut timbul (muncul) secara terus menerus (obsesif), serta perilaku yang dilakukan berulang-ulang (kompulsif). Namun, ada juga beberapa penderita OCD hanya mengalami pikiran obsesif tanpa disertai perilaku kompulsif, dan sebaliknya.

Pikiran dan perilaku penderita OCD baik disadari atau pun tidak, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, pekerjaan dan akan mengalami salah paham dengan rekan kerja.

- Pikiran Obsesif
Obsesif adalah gangguan pikiran yang terjadi terus menerus dan menimbulkan rasa cemas, gelisah atau takut. Pikiran obsesif bisa tiba-tiba muncul ketika penderita OCD sedang memikirkan atau pun sedang melakukan hal lain.

- Perilaku Kompulsif
Kompulsif adalah perilaku yang dilakukan berulang-ulang, untuk mengurangi rasa cemas, gelisah atau takut akibat pikiran obsesif. Perasaan tenang (lega) "sesaat" bisa muncul (timbul kembali) setelah melakukan perilaku kompulsif, namun kemudian gejala obsesif akan muncul kembali dan membuat penderita mengulangi perilaku kompulsif. Begitu seterusnya dan mereka merasa tidak dapat menghentikan kebiasaannya.



Gejala OCD umumnya, gejala yang ditemukan pada penderita OCD adalah sering merasa cemas, gelisah, resah, takut, khawatir dengan hal-hal sekitar, dan sering berpikiran negatif. Di bawah ini merupakan gejala dan tipe yang bisa ditemukan pada penderita OCD, di antaranya :



1. Jika Anda sering merasa kurang atau bahkan tidak pernah merasa bersih ketika mencuci tangan sehingga Anda akan melakukannya berulang kali, bahkan tangan Anda bisa sampai "lecet" tanpa di sadari, penderita dengan gejala OCD ssperti ini biasa di sebut dengan WASHER.

Gejala ini merupakan gejala umum yang paling sering dialami penderita OCD.
Ketakutan terkena bakteri atau virus saat bersalaman dengan orang lain dan cemas akan ada kotoran yang pindah di tubuh Anda, mandi sebersih mungkin dan dalam waktu yang lama agar tidak ada kuman menempel di tubuh yang berasal dari luar rumah.

Penderita OCD tidak segan untuk membersihkan rumah dan apapun yang mereka takuti bisa kotor, demi memenuhi kenginan kompulsifnya agar terhidar dari kuman atau kotoran yang dihindari. Gejala seperti ini akan terus terjadi karena adanya dorongan kuat dalam pikiran penderita.



2. Jika Anda sering mengalami fokus untuk mengatur setiap hal secara rapi, teratur, detail, berurutan, rapi, simetris dan sejajar.
Misalnya Anda merapikan buku, pensil, pulpen dan penggaris dengan sejajar di meja belajar Anda, kemudian ada yang merubahnya (padahal tidak sengaja tersenggol), Anda akan "sangat terganggu", tidak suka bahkan marah kepada orang tersebut yang merubah susunan barang Anda. Perilaku ini tanpa disadari selalu menuntut Anda untuk menghasilkan pikiran dan perilaku yang sama secara berulang-ulang. Dan penderita dengan gejala ini biasa di sebut dengan : Symmetry dan Orderliness.


3. Jika Anda suka sekali (sangat menginginkan) mengumpulkan barang-barang bekas (yang seharusnya di buang di tempat sampah), tetapi pikiran Anda menolak dengan mengatakan :
"sayang kalau barang contoh kardus atau plastik ini di buang, siapa tau saja barang-barang ini berguna bagi Anda ke depannya". Tanpa di sadari di dalam rumah atau ruangan Anda banyak barang dan terasa penuh dengan barang-barang bekas tersebut, bisa jadi Anda salah satunya mengalami gejala yang di sebut dengan :
Hoarding.


4. Jika Anda suka memeriksa sesuatu berulang kali biasa di sebut dengan Gejala Checkers. Penderita OCD tipe Checkers akan melakukan pengecekan berulang kali kepada benda, atau barang serta hal-hal yang berbahaya. Contoh : seperti mengechek kompor gas berulang-ulang (lebih dari 3 kali) ketika akan berpergian karena merasa was-was atau khawatir akan meledak sewaktu meninggalkan rumah, kemudian seperti mengecek kunci pintu rumah, mematikan lampu dengan melakukan pengecekan berkali-kali. Para penderita  merasa bahaya selalu mengintai, dan jika terjadi sesuatu yang bersifat celaka dan bisa membahayakan dirinya, mereka suka menyalahkan dirinya sendiri sebagai orang yang harus di salahkan atau teledor.


Bagaimana cara mengatasi OCD?

Menurut Harvard Medical School, dengan pengobatan, sekitar 10 persen pasien sepenuhnya pulih dan sekitar setengah dari pasien menunjukkan beberapa perbaikan.


Pengobatan OCD

Pengobatan OCD bertujuan untuk mengendalikan gejala yang muncul, sehingga metode yang dilakukan tergantung kepada tingkat keparahan gejala.


Jika Anda mengalami gejala OCD dengan 4 tipe di atas silahkan segera konsultasi kepada Psikolog atau Psikiater terdekat di Daerah Anda.

Psikiater akan melakukan wawancara secara mendalam mengenai pikiran dan perilaku yang timbul ada pada diri Anda, atau pasangan (siapapun orang-orang terdekat Anda). Kemudian Psikiater akan menggali dampaknya pada kehidupan penderita OCD.
Psikiater juga akan memastikan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lanjutan, untuk melihat adanya penyakit lain yang bisa mengakibatkan munculnya gejala OCD.

Metode pengobatan bagi penderita OCD, diantaranya :

- Terapi Perilaku Kognitif
- Pemberian obat antidepresan, atau kombinasi dari kedua metode tersebut.


Seluruh pengobatan yang dilakukan tidak menjamin kesembuhan, tetapi dapat membantu penderita untuk mengendalikan gejala. Itulah sebabnya, beberapa penderita OCD perlu menjalani pengobatan seumur hidup.


Bicarakan juga dengan keluarga atau orang terdekat Anda (yang Anda percayai, orang yang netral, tidak mengambil keputusan dari satu pihak atau tidak suka menghakimi) tentang gejala yang dirasakan. Dukungan, perhatian serta pengertian dari mereka (orang terdekat yang mendukung, dan memberikan semangat Anda dengan tulus) sangat penting untuk Anda agar Anda dapat mengelola diri dari Gejala OCD.

(Tulisan dari berbagai sumber).

Ani Rahmawati, Balikpapan 12 Agustus 2019...