Siapakah GOOD FRIEND pasanganmu?

Berita
yang beredar mengenai cerita perceraian dan drama menikah lagi membuat
tangan saya gatal untuk menulis lagi. Setiap orang boleh berpendapat,
saya berusaha berpendapat sebagai seorang wanita berkaitan tentang
kebutuhan wanita terhadap "GOOD FRIEND" ini.
Beberapa
orang terjebak dengan pernikahan yang bersifat sepihak sehingga lupa
menjadi GOOD FRIEND bagi pasangannya. GOOD FRIEND Bisa terjadi kalau
sebuah hubungan bersifat partnership. Apa yang membedakan partnership
dengan ownership? Dalam bahasa inggris partnership berkaitan dengan
persekutuan, kongsi, segala perbedaan dirembuk bersama untuk sesuatu
masa depan yang dijalani bersama. Ownership berkaitan dengan kuasa
memiliki, sebuah kondisi bahwa yang memiliki kuasa lebih adalah yang
selalu terus menang. Dua hal ini mengingatkan saya pada sebuah sabda
dalam kitab suci saya bahwa Istri harus tunduk pada suami dan suami
harus mengasihi dan tidak berlaku kasar terhadap istrinya. Beberapa
kejadian dalam rumah tangga menggaris bawahi kata "tunduk" dan melupakan
kata kasih. Seorang yang mengasihi tidak akan memaksa tunduk dan taat
dalam segala hal seperti pada hambanya tetapi juga memperhatikan segala
kebutuhan lahir dan batin pasangannya.
Banyak
pasangan yang arogan dan kasar memaksa tunduk seperti hamba sehingga
pernikahannya menghasilkan kebohongan atau bom waktu sebagai defense mechanism
yang memenuhi kebutuhan jiwanya. Dia memberikan kebutuhan pasangan
sesuai yang dia inginkan sesuai kehendak pribadinya, bukan kehendak
pasangannya.
Pernikahan
berkaitan dengan komitmen hubungan dua manusia. Jika pernikahan itu
masih dilandaskan atas cinta, tentu peristiwa GOOD FRIEND akan menjadi
intropeksi bersama. Posisi GOOD FRIEND hendaknya menjadi piala bertahan
untuk diusahakan setiap harinya. Setiap orang mempunyai masa kecil yang
berbeda dengan pasangannya yang membawa kebiasaan yang berbeda. Sebuah
komitmen antara dua orang diperlukan untuk membangun hubungan jangka
panjang dalam melewati segala keadaan yang terjadi.
Pernikahan
adalah hubungan PARTNERSHIP bukan OWNERSHIP karena setiap manusia punya
ide, pemikiran yang pasti berbeda untuk disinergikan. Sinergi itu bisa
terjadi kalau GOOD FRIEND kita adalah pasangan yang mendengar dan
memahami dalam sebuah pernikahan. Beberapa orang menyerah menjadi GOOD
FRIEND dari pasangannya dan memilih yang lain untuk memenuhi kebutuhan
ego-nya.
Berbeda
boleh, berantem boleh tetapi mengijinkan dirinya melihat pasangannya
terus menjadi dirinya sendiri dengan prasangka baik yang terus menerus akan memperkuat tali-tali pernikahan.
Pasangan
dengan tipikal OWNERSHIP akan memilih pasangan lain yang bisa menjadi
boneka porselen, yang mempunyai tubuh tetapi jiwanya telah digadaikan.
Beberapa orang memilih pasangan hanya untuk memenuhi egonya dengan
menjadikan miliknya bukan sebagai partner dan GOOD FRIENDnya. Hubungan
seperti ini akan menjadi bom waktu yang bisa setiap saat meledak.
Apabila kita menyadari diri kita hanyalah ciptaan, kita akan mampu
merendahkan diri dihadapanNya. Pasangan kita adalah milikNya, cinta
bertahan dalam ujian. Diam itu emas, kebutuhan bathin setiap pasangan
hanya perlu dikomunikasikan dengan baik. Pengampunan berulangkali,
re-komitmen berulangkali diperlukan untuk sebuah kebahagiaan bersama
jangka panjang.
Pernikahan
adalah sebuah lari marathon beriringan untuk menjaga nafas dan langkah
secara bersama-sama. Persahabatan jangka panjang dengan penerimaan diri
pasangan apa adanya dapat membuat pernikahan lebih langgeng. Pernikahan
berkaitan tentang pengampunan, terus belajar berkomunikasi dan terus
berprasangka baik dengan pasangan.
Seorang
pasangan yang dapat menjadi GOOD FRIEND bagi pasangannya merupakan
teman seperjalanan jangka panjang yang bakal awet. Dari cerita
pernikahan kedua yang lagi marak saat ini, saya belajar bahwa tidak ada
seorangpun yang sempurna. Pernikahan kedua menjadi sebuah harapan
seseorang menemukan sosok ideal yang dia harapkan.
Pernikahan sempurna dengan seseorang seumur hidup tidak semua orang mau
menjalaninya karena berarti dia harus mengorbankan dirinya untuk bersatu
dengan pasangannya 😁😊😋😎😍. Bagaimana pernikahan seorang public
figure dengan seorang yang seumur dengan anak-anaknya? Ya biarlah
mungkin kriteria dia sebagai GOOD FRIEND hanya sebatas itu.
Setiap orang mempunyai jalan hidupnya masing-masing. Salah dan benar
biarkan hati nurani yang berbicara. Saya mengagumi kebahagiaan diam itu
emas. Dalam diamnya, dia mengakui penciptalah hakim yang adil dan
pemilik kebenaran yang mutlak. Sekali lagi diam itu emas dan biarkan
waktu yang menjawabnya.

