TANTRUM PADA ANAK DAN CARA MENGATASINYA

Tantrum pada anak HARUSNYA HANYA terjadi pada usia 1-4 tahun. Pada fase ini anak belajar untuk memiliki sikap terhadap hidupnya.
Tantrum pada anak adalah (menurut wikipedia) ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan. Kendali fisik bisa hilang, orang tersebut mungkin tidak dapat tetap diam, dan bahkan jika "tujuan" orang tersebut dipenuhi dia mungkin tetap tidak tenang
Erik Erikson bapak psikologi perkembangan menyatakan bahwa pada usia ini anak belajar untuk melakukan pembatasan-pembatasan dan kontrol diri dan menerima kontrol dari orang lain.
Bayangkan jika kita tiba-tiba dilemparkan ke sebuah hutan yang isinya banyak binatang yang kita tidak memahami bahasa mereka. Perasaan takut, bingung dan kacau campur baur menjadi satu. Itulah yang sedang dihadapi anak yang sedang tantrum.
Kecerdasan dan kemampuan motoriknya mulai berkembang. Ia bukan bayi lagi tetapi menjadi seorang anak balita. Ia melihat begitu banyak hal-hal baru.Pikirannya seperti spons menyerap semuanya, dia cukup bingung. Dia berusaha untuk memilih barang yang dia sukai atau aktivitas yang ia pilih semampunya. Kita sebagai orang dewasa lebih mengerti yang baik baginya, yang bahaya atau tidak. Sayangnya anak kita belum mampu untuk berfikir seperti kita. Dia marah karena dilarang (belum mengerti akibatnya walau sudah kita jelaskan). Dia merasa kita tidak menyayanginya. Kita tambah marah dan memaksa. Diapun begitu hanya mengikuti, tambah marah dan memaksa.
BAGAIMANA MENGHADAPI TANTRUM PADA ANAK? Berikut ini adalah tulisan untuk terapi anak tantrum .
1. TENANG DAN NIKMATI keadaannya. Anak sedang belajar mengatasi
kegalauannya. Menjadi contoh adalah cara terbaik dalam mengajari anak.
Oleh karena itu anak sedang mengamati reaksi kita. Hal yang terpenting
adalah bersikap tenang dan tau apa yang harus dilakukan
2. BERIKAN
JEDA UNTUK mengenali EMOSINYA. Lihat emosi apa yang muncul (Senang,
marah, sedih, jijik, takut) katakana dan beri waktu untuk mengenalnya.
Misalnya.. Jackie sedang marah ya.. mami mengerti Jackie marah, coba
lihat disini banyak orang kalau begitu kita malu Jackie teriak-teriak.
Katakan dengan posisi mata sejajar dengan anak, usahakan untuk
berjongkok atau duduk sama rendah.
3. PELUK Tunggu emosinya reda. Berikan ekspresi kasih sayang dan katakan bahwa kita tetap menyayangi dia dalam keadaan apapun.
4. PISAHKAN ANAK DAN MASALAHNYA Anak hanya sedang berada dalam
kesulitan. Ingat itu! Bukan anak saya nakal. Ekspresi seorang anak
adalah cara mereka berkomunikasi. Semakin kita perhatian kepada anak
kita, semakin kita akan mengerti apa yang hendak dikatakannya dalam
keterbatasannya
5. ARAHKAN ANAK PADA HAL YANG LEBIH MENARIK Ketika
anak sudah lebih tenang, katakan kita menyayanginya. Tunjukkan hal yang
lebih menarik daripada hal yang tidak dia dapatkan dan ceritakan
perlahan-lahan mengapa kita tidak mengijinkannya.
Bagaimana mengatasi anak tantrum usia 6 tahun ? Wajarkah..
Apabila anda sudah menerapkan langkah diatas dan anak masih bermasalah dengan tantrum, silahkan hubungi pendampingan kelas psikologi atau cari psikolog terdekat di kota anda.
Bagi saya
mempunyai anak adalah sekolah lanjutan. Menjadi single seperti SD,
menikah seperti SMP dan punya anak seperti SMU. Setiap anak adalah
sekolah pribadi bagi ibunya. Jawaban yang terbaik hanya orangtua yang
mengerti. Kelas Mindfulness Parenting yang kami adakan membukakan pikiran orangtua untuk menjadi diri sendiri dan menyadari sepenuhnya proses pengasuhan sehingga menemukan metode yang personal dan unik pada masing-masing anak. Seminar parenting hanya akan memberikan wawasan termasuk
tulisan saya ini, andalah yang paling mengerti yang terbaik untuk anak anda..
Semoga dapat menjadikan inspirasi kita😊
Yuk senyum yaa… serius amat bacanya hehehehe…
Serius tapi santai dikitlah...
nikmati hidup sambil minum teh serai biar rilek ahhh... hmmm.... enaknya
Semangat ya mommy !!!

