Tantrum Pada Dewasa

Tantrum Pada Dewasa
Oleh Intan Maria Halim, S.Psi
Periode tantrum pada anak-anak adalah hal yang harus disikapi dengan benar pada masanya.
Tantrum pada masa anak-anak apabila tidak disikapi dengan tepat akan menghasilkan fase dewasa yang egois.
Setiap orang memiliki ego yang berfungsi untuk mengembangkan diri sebagai pribadi yang berbeda (unik). Semua hal ada baiknya tetapi ketika menjadi berlebihan, hal itu menjadi sesuatu yang tidak baik.
OLeh karena itu ada kata "EGOIS", anak yang selalu dituruti kemauannya pada masa kanak-kanak akan cenderung memaksakan kehendaknya pada masa dewasa. Masa tantrum ini menjadi sangat panjang dan tidak baik dalam kehidupan sosialnya (akan lebih parah bila sering terjadi kekerasan dalam keluarga)
Menurut wikipedia, Egoisme merupakan sebuah motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat.
Seorang anak kecil yang mampu melewati masa tantrumnya dengan baik akan memiliki pengendalian ego yang baik. Apakah itu ego? Ego adalah sikap diri, kemauan, kemampuan internal, dorongan kepercaan pribadi. Apabila seorang anak kecil mampu mengatasi masa tantrumnya dengan pola pengasuhan yang benar dan baik, pada masa dewasa dapat secara efektif mengelola tekanan antara id, ego, dan superego. Sedangkan bagi anak-anak yang tidak diajarkan mengelola tantrum dimasa kecil maka mereka memiliki kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit sehingga dapat menjadi terlalu keras hati dan terlalu mengganggu orang lain.
Sadari masalah Tantrum yang terjadi pada anak-anak dan hadapi dengan baik pada fasenya.
Bagi Dewasa dengan Tantrum, sadarilah EGO yang ada dalam diri dan kendalikan! sehingga ia tidak menghancurkanmu kedalam jurang penyesalan

