“Terima kasih atas ilmunya Pak Supriyanto, Mbak Intan, Mbak Ribka.Jujur baru kali ini saya mengetahui istilah innerchild.Saya pikir yang sering berkecamuk dalam diri saya adalah hal biasa, yang wajar.Ternyata hal ini memang harus disembuhkan & sebisa mungkin kita harus mencoba "merangkul" diri sendiri, bukan malah menghindar & " membenci".Trimakasih kepada teman2 semua sharing di grup ini membuka pikiran & wawasan saya...”
“
Buat mbak @Intan Maria @Widya Bu IIDN
Dan teman2 yang lain
Mengenal kalian di grup ini sebuah anugerah terindah di tahun ini.
Setelah hampir setahun berkutat dengan gejolak hati yang mengganjal hingga membuat saya ingin pergi jauhhhhhhh dari hidup yang sedang saya jalani. Ketika semua yang saya lihat menjadi tidak lagi indah karena tidak sesuai ekpektasi. Ketika emosi tak lagi terkendali akhirnya dengan bergabung dengan grup ini dengan bimbingan dari mbak @Intan Maria Melalui sesi menggambar dan curhat2 di grup akhirnya saya bisa mengenali satu persatu maslah yang sedang saya hadapi dan mampu mengurai satu demi satu rasa yang menyesakkan dada. Rumah yang sebelumnya terlihat begitu menyeskkan dan menyebalkan sekarang kembali terlihat indah dengan segala keriuhannya.
Melalui grup healing ini saya dapat menarik benang merah gundah dan rasa kosong yang telah saya rasakan sejak sekolah dasar.
Dengan grup ini akhirnya saya bisa menerima diri saya apa adanya, mencintai tanpa menuntut terhadap diri saya dan keluarga
”
“Selamat pagi, bagi saya secara pribadi baru kali ini mendengar istilah innerchild.. Tp saya berpikir bahwa innerchild itu semacam akar kepahitan yg tersimpan dan terjadi dimasa lalu, yg mungkin itu belum di selesaikan atau dipulihkan.. Dgn semua materi yg ada yg sdh dipaparkan, membantu saya untuk lebih memahami apa arti memaafkan dan melupakan akar kepahitan di masa lalu. Saya dibesarkan dlm keluarga yg berbeda keyakinan, dn itu terus berlangsung hingga sekarang, sehingga menimbulkan innerchild yg kadang saya tdk sadari saya praktekkan pada anak2 saya seperti perlakuan orang tua dulu. Mudah2an dengan pertolongan Allah saya dimampukan membuang akar kepahitan masa lalu. Trimakasih buat materi yg bagus..”
“Sudah lama mendengar istilah tentang innerchild, membaca beberapa artikel. Mencoba menguliti sendiri, tapi merasa gamang bagaimana mau menyelesaikannya. Pernah ingin ikut kelas offline tentang masalah IC ini, namun waktu dan kesempatan belum berpihak. Bersyukur bisa bertemu dengan kelas preview secara online ini. Dengan ikut kelas dari Pak Supri, gambaran lebih terbuka. Jadi tahu "reason" mengapa IC saya terbentuk, dasarnya, dan merasa punya sedikit petunjuk arah menyelesaikan IC negatif saya. Berharap bisa ikut kelas lanjutan sehingga bisa tuntas dan konsisten menyelesaikan IC negatif saya. Terimakasih atas ilmu yang bermanfaat dan waktu yang diberikan kepada kami. Semoga bisa menjadi amal jariyah buat Tim kelas "Love your Innerchild". Aamiin”
“
Awal masuk audisi antologi Mental Ilness saya agak ragu. Apakah saya bisa menulis sesuatu yang menginspirasi orang lain? Tapi saya pikir tidak ada salahnya mencoba. Apalagi suami mendukung dengan mengizinkan saya ikut. Suami pernah bilang kalau dirasa manfaat ikut saja.
Saya pun mengontak Mbak Fitri untuk menanyakan apakah masih ada slot. Saat itu saya bilang juga kalau saya ingin ikut tapi saya takut. Mbak Fitri menjawab kalau masih bisa ikut dan nanti selama menulis akan ada pendampingan.
Kata pendampingan ini yang membuat saya semangat dan berani. Apapun hasilnya nanti saya akan ikut, karena saya yakin banyak manfaat yang didapat dari mengikuti event ini.
Setelah tergabung dalam grup antologi Mental Ilness, buketu menjelaskan akan pendampingan dari ruangpulih dengan biaya tertentu. Saya pun segera mendaftar untuk pendampingan tersebut.
Mengikuti sesi demi sesi pendampingan, mulai dari menggambar 3 lingkaran dan seterusnya, saya merasa diri saya menemukan semua hal yang mengganjal, yang saya rasa ada tapi tidak tahu apa itu. Luka-luka yang pernah saya izinkan untuk hadir pada diri saya, semakin sembuh dan pulih. Saya merasa lebih baik. Saya lebih mencintai diri saya dan lebih bersyukur dengan semua karunia yang telah Allah berikan pada saya. Meskipun saya masih ada sedikit khawatir tentang tulisan saya yang lolos audisi atau tidak, itu tidak terlalu mengganggu. Bisa ikut healing di ruangpulih menurut saya sudah cukup. Menuliskan cerita sayapun menjadi semacam terapi yang melegakan, terlepas dari cerita itu lolos audisi atau tidak.
Ternyata memang ceritanya tidak lolos audisi.
Tidak apa-apa. Saya tidak merasa merasa bersedih atau kecewa. Saya juga in syaa Allah tetap akan menulis. Barangkali suatu saat bisa bergabung lagi dalam audisi yang diadakan IIDN untuk tema yang lainnya.
Terima kasih Bu Ketu @Widya Bu IIDN , Mbak @Fitri IIDN , juga Bu dokter @Dokter Maria Rini, dan terutama untuk Mbak @Intan Maria dan ruangpulih atas semua empaty dan ilmunya. Semoga semakin banyak yang dapat sembuh dan pulih melalui perantara ruangpulih.
”
“
Tidak ada alasan untuk tidak bangga berada di suatu wadah keren ini yang bertujuan untuk membantu orang-orang bangkit lalu pulih dari mental illness. Yakni Ruang Pulih.
Semua ini berkat campur tangan Ibu Dokter Maria Rini dan Mbak Intan Maria selaku konselor Psikologi sekaligus founder Ruang Pulih yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan Art Theraphy kepada kami yang mengalami mental illness sebagai proses healing. Terutama saya.
Waktu "belajar" yang singkat mampu memberikan pengaruh yang berarti kepada saya menjadi manusia yang lebih baik, lebih bersyukur, dan menerima kondisi apapun yang diterima dengan lapang dada. Untuk meraih kebahagiaan yang sesungguhnya.
Itu juga berkat arahan ucapan syukur, bersyukur setiap waktu dalam kondisi apapun. Sungguh memberi energi positif terbesar dalam hidup saya sehari-hari. Terutama dukungan untuk bangkit dan meyakini bahwa pintu utama kesembuhan adalah diri kita sendiri. Mengambil tanggung jawab sebagai pelaku dan bukan korban.
Terima kasih Mbak Intan atas bimbingannya, ilmunya, dan sharingnya. Setelah ini tentu ada sesuatu yang "hilang" dari kebersamaan yang hampir setiap hari. Namun ilmu yang diberi tentu menjadi manfaat yang berarti.
Semoga semakin sukses bersama Ruang Pulih-nya. Begitu pula ibu dokter Maria Rini. Terus berkarya dan menghasilkan ide-ide inovasi lainnya yang bermanfaat bagi sesama.
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih Ruang Pulih.
”
“Terimakasih sangat bermanfaat sekali kelas ini. Membuka kesadaran kita yang terjauhhh dan terdalammm...dalammm bangeddd. Klo boleh sy rangkum dalam bahasa agama sy itu...sepertiny unt menyembuhkan IC perlu dihadirkan rasa ridho dalam diri kita. Mulao kemaren, sy mulai afirmasi bahwa " sy ridho ya Allah sama ibu bapak sy, sy ridho ya Allah sama anak sy, suami sy, teman2 sy, sodara2, tetangga2 sy, sy pun ridho sama takdir Mu unt ku di.masa lalu, kini, dan nanti, sy pun rindho.ya Allah dg IC dan IP sy...terimakasih semoga Kau senantiasa golongkan kami sbg hambaMu yag pandai bersyukur? Maka terimaksih, unt narsum dan admin, dan unt.semua guru2 dan siapapun yg pernah mengajrkan kebaikan wlau hny satu ayat. Terimkasih tak terhingga. (Setiap kita akn slallu dioertemukan dg org2 yg sefrekuensi, krn di alam quantum kita itu satu sama terhubung)”
“Terimakasih untuk semua pembelajarannya..terimakasih bu Intan saya mendpt byk masukan positif ttg IC..ternyata diluar sana banyak yg mengalami spt saya...terimakasih untuk masukan2 yg membangun...saya sangat terbantu untuk bisa menerima diri sendiri bahwa saya tidak sendiri mengalami semua ini”
“
Terima kasih Bu @Intan Maria ,malam ini saya dapat drama😊tapi rasa bisa lebih tenang dan nggak terseret sampahnya. Alhamdulillah lebih mudah cleansing. Apalagi jadi tempat curhat itu cleansingnya susah2 gampang ya. Energinya uwow banget. Berkat pembiasaan bersyukur dan berterima kasih pada apapun, rasanya dimudahkan dalam segala hal akhir-akhir ini🥰
”
“
Semula saya ikut antologi ini hanya berniat curhat, membuang sampah dalam.hati. Alasan kedua karena mbak Widya Bu IIDN yang pimpin, diam-diam saya mengikuti aktivitasnya melalui fb. Terus ada mak guru mbak Fu, yang super sabar.
”
Ternyata saya salah, antologi ini bukan tempat membuang sampah, melainkan membangun pembaca. Bersyukur masuk ke grup ini, kenal dengan kalian semua yang luar biasa. Membaca masalah di list yang kalian tulis saja membuatku berpikir, masalah saya masih cukup ringan. Lalu kenapa harus mengeluh?
Ide tulisan saya berubah, ketika ditengah jalan persoalan hubungan dengan Bimo makin buruk. Kemudian fokus saya kepada interaksi dalam keluarga.
Saya salut, dengan mbak Intan Maria dan Dokter Maria Rini dari ruang pulih yang sabar melayani kami. Memberikan banyak kesempatan untuk menerima masukan dari beberapa narasumber yang lain melalui instagram, juga berbagi sesama teman dalam grup. Terima kasih, saya bisa melepaskan amarah kepada seseorang yang sudah lama tersimpan. Saya bisa mengurai pikiran yang selalu penuh. Saya bisa memeluk Bimo, dan belajar lebih tenang. Sekali lagi terima kasih.
Teman-teman, saya sayang kalian. 😍🙏